Nah Kan, Jakarta - Sebanyak 15 warga India meninggal dunia akibat terlindas kereta api saat dalam perjalanan pulang dari tanah rantauan, akibat dampak penguncian wilayah (lockdown) untuk menekan penyebaran virus corona.
Seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (8/5), informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pasukan Pengamanan Kereta Api India, Arun Kumar. Dia mengatakan para korban saat itu tengah berjalan di atas rel menuju sebuah stasiun di negara bagian Maharashtra.
Menurut Kumar, para korban sempat tidur di atas rel. Mereka kemudian terlindas kereta barang yang melintas pukul 05.00 waktu setempat.
Kumar mengatakan, empat orang lainnya luka-luka dalam kejadian tersebut. Dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Penduduk yang nekat melintasi rel ketika kereta akan melintas menjadi pemandangan yang lazim di India. Namun, belum diketahui apa alasan para korban memutuskan tidur di atas rel kereta api.
Para perantau nahas itu adalah buruh di sebuah pabrik pengolahan besi di distrik Jalna, Aurangabad, Maharashtra. Dia meyakini para perantau itu menunggu kereta yang bisa membawa mereka menuju kampung halaman di negara bagian Madhya Pradesh.
Kumar menduga para perantau itu sengaja menyusuri rel kereta api untuk menghindari aparat yang berjaga di jalanan selama pemberlakuan lockdown. Sebab, jika ketahuan maka mereka akan diminta kembali.
Akibat penerapan lockdown, ribuan perantau di seluruh negara bagian India mendadak menganggur dan kehilangan pendapatan, karena tempat mereka mencari nafkah diharuskan tutup untuk sementara. Mereka juga mengalami kesulitan keuangan karena tidak mendapat pemasukan.
Pemerintah India dilaporkan mulai memulangkan para perantau ke daerah masing-masing menggunakan kereta api dan bus. Namun, mereka menetapkan syarat ketat dan jumlah perantau yang bisa dipulangkan juga terbatas.
Posting Komentar